Tampilkan postingan dengan label Ekonomi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ekonomi. Tampilkan semua postingan

Jumat, 11 Juli 2025

Industri Padat Karya Indonesia Terancam Tarif Impor AS 32%


JAKARTA, protesnews.id - Pemerintah Amerika Serikat secara resmi menetapkan tarif impor sebesar 32% terhadap semua produk asal Indonesia yang masuk ke Amerika Serikat, yang mulai berlaku 1 Agustus 2025. Pengenaan tarif ini berpotensi menurunkan permintaan dan produksi industri padat karya Indonesia, seperti tekstil, alas kaki, dan furniture.


Boy Tanjung SE pengamat ekonomi ketika dihubungi media protesnews.com mengatakan dampak terhadap Ekonomi Indonesia, sebagai berikut:

- Prediksi 1,2 juta pekerja terancam PHK akibat penurunan produksi industri padat karya.

- Penurunan daya beli masyarakat dan pertumbuhan ekonomi.

- Meningkatkan kesulitan rakyat mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak.


Solusi yang diharapkan menurut Boy adalah 

- Perbaikan iklim investasi dengan memberikan insentif bagi investor.

- Mendukung ketersediaan SDM yang layak dengan pelatihan vokasional.

- Pembentukan Satgas PHK untuk mencegah PHK dan membantu pekerja terPHK.

- Diversifikasi pasar ekspor dengan mencari pasar baru di negara-negara anggota BRICS.

Pemerintah Indonesia diharapkan untuk segera mengambil langkah-langkah untuk mengatasi dampak negatif dari pengenaan tarif impor AS ini. Dengan perbaikan iklim investasi, pelatihan vokasional, dan diversifikasi pasar ekspor, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada pasar AS dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, Lanjut Boy.

Pemerintah juga diharapkan untuk menugaskan duta besar yang memiliki pengetahuan, pengalaman, dan jaringan pasar di luar negeri untuk mencari peluang pasar baru dan meningkatkan investasi di Indonesia.

Bergabungnya Indonesia dengan BRICS diharapkan dapat menjadi peluang untuk meningkatkan perdagangan dan investasi dengan negara-negara anggota BRICS. Pemerintah diharapkan untuk memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan ekspor dan investasi di Indonesia.

Pemerintah diharapkan untuk mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi dampak negatif dari pengenaan tarif impor AS ini, seperti meningkatkan dukungan kepada industri padat karya, meningkatkan pelatihan vokasional, dan meningkatkan diversifikasi pasar ekspor. Dengan demikian, Indonesia dapat mengurangi dampak negatif dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tutup Boy. (Ranto)