JAKARTA, sensornews.id - Setelah menjanjikan enam stimulus ekonomi, Menteri keuangan Sri Mulyani Indrawati telah mengumumkan lima stimulus ekonomi untuk masyarakat secara umum yaitu stimulus ekonomi guna mendorong mobilitas masyarakat selama libur sekolah.(5/6/2025)
INSP!R Indonesia menuding pemerintah tidak konsisten dalam pemberian stimulus ekonomi. Setelah menjanjikan enam stimulus, pemerintah hanya mengumumkan lima stimulus, tanpa diskon listrik 50% yang dijanjikan sebelumnya untuk 79,3 juta rumah tangga dengan daya listrik sampai 1.300 VA. Jelas Kordinator Advokasi BPJS watch Timbul Siregar SH MH.
Pembatalan diskon listrik ini menimbulkan kekecewaan di masyarakat, terutama bagi rakyat miskin yang sangat membutuhkan bantuan tersebut. INSP!R Indonesia menilai bahwa keputusan ini tidak adil dan tidak tepat, terutama karena subsidi untuk orang mampu lebih besar daripada yang dijanjikan untuk masyarakat miskin. Lanjut Timbul.
INSP!R Indonesia juga mengkritik kebijakan Bantuan Subsidi Upah (BSU) 2025 yang diberikan kepada 17,3 juta pekerja formal swasta dan 565 ribu guru honorer. Organisasi ini menilai bahwa kebijakan ini tidak mencakup seluruh pekerja yang berhak, seperti pekerja yang tidak terdaftar atau nonaktif di BPJS Ketenagakerjaan.
INSP!R Indonesia meminta pemerintah untuk meminta maaf kepada masyarakat atas pembatalan pemberian diskon pembelian listrik dan menyatakan kesalahan pemerintah. Organisasi ini juga meminta pemerintah untuk memperbaiki kebijakan stimulus ekonomi dan BSU 2025 agar lebih adil dan efektif dalam membantu masyarakat. Tutup timbul.
(Fah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar