SIMALUNGUN, protesnews.com - Laporan masyarakat nampaknya benar adanya. Dugaan asal jadi dan Mark up pada pelaksanaan proyek Dana Desa Nagori Parbalogan, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, Tahun Anggaran 2025 nampaknya benar adanya. Pasalnya, salah satu kegiatan fisik berupa rabat beton yang berlokasi di Huta II, Andarasih sangat memprihatinkan.(05/08)
Masih dalam hitungan bulan usai dikerjakan, kondisi fisik bangunan telah terkelupas hingga banyak yang retak. Permukaan rabat beton sudah terkikis hingga menonjolkan batu koral hampir di seluruh area rabat beton.
Masyarakat yang dijumpai dilokasi kegiatan menyebut bahwa kegiatan ini baru saja sekitar akhir bulan lalu selesai dikerjakan. "Sekitar akhir bulan lalu pak kalo saya gak salah ingat," sebut warga itu, Selasa (5/08).
Selain pengikisan, terdapat juga sejumlah retakan pada rabat beton tersebut. Diperkirakan, bangun itu tidak akan bertahan lama, bila melihat kondisi saat ini.
DPD LSM Kerista Sumut yang dimintai tanggapannya atas kondisi ini mengatakan, "Nampaknya TPK (tim pengelola kegiatan) tidak menjalankan fungsi pengawasan yang di milikinya hingga kualitas akhir seperti ini," Ucap Ketua DPD LSM Kerista Parulian Panjaitan.
Panjaitan juga mengatakan, bila melihat kondisi pekerjaan ini, dugaan mark up sangat kelihatan dari hasil akhir pekerjaan. Dimana, anggaran sebesar 213.000.000 dengan volume pekerjaan 193x3.5x0.15 tidak sepantasnya mutu dan kualitas pekerjaan seperti saat ini.
Untuk itu, kata Panjaitan, pihak Inspektorat harus segera memeriksa proyek Dana Desa Nagori Parbalogan ini. Kita sangsikan bila ini tidak diperiksa dan ditindaklanjuti, perbuatan serupa akan terus berulang. Dan yang paling penting, jangan sampai masyarakat menilai pihak Inspektorat tutup mata.
Roganda Sihombing, Kepala Inspektorat Kabupaten Simalungun yang dimintai tanggapannya belum menjawab. Begitu juga dengan anggotanya Kabid Pemerintahan Nagori, Rosida Sitinjak, pun belum menjawab.
Sementara itu Pangulu Nagori Parbalogan, Muhammad Nasir, tidak bersedia memberikan keterangan ketika di konfirmasi wartawan. Begitu juga saat didatangi ke kantornya, Pangulu tidak berada ditempat.
"Pangulu tidak di kantor pak," ucap Kaur wanita dikantor pangulu..
Ternyata, bukan hanya Pangulu yang tidak ada dikantor, keberadaan papan transparansi juga tidak terlihat, sang kaur wanita yang ditanyai menjawab memang tidak ada.
"Memang tidak ada pak, gak tahu kenapa," ucap Kaur itu lagi, (fah).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar