JAKARTA, protesnews.com - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan mencatatkan hasil investasi sebesar Rp 29,6 triliun per Juni 2025. Nilai ini mencakup 48,33% dari target hasil investasi tahun ini yang sebesar Rp 61,24 triliun.
Kunci Meningkatkan Hasil Investasi menurut Boy Tanjung SE pengamat ekonomi, ada dua hal penting untuk mencapai target investasi:
Meningkatkan Alokasi Investasi di Saham dan Reksadana. Instrumen ini berpotensi memberikan imbal hasil lebih tinggi dibandingkan lainnya. Saham-saham di LQ45 dinilai cukup tahan terhadap volatilitas pasar.
Pemerintah perlu merealisasikan aturan turunan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan untuk memungkinkan BPJS Ketenagakerjaan berinvestasi di luar negeri. Ini dapat memberikan potensi imbal hasil lebih besar dengan prinsip kehati-hatian dan fokus pada saham unggulan.
Dana kelolaan BPJS Ketenagakerjaan mencapai Rp 837,26 triliun per Juni 2025. Ini tumbuh 12,2% dibandingkan posisi Juni 2024 yang sebesar Rp 746,22 triliun. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan jumlah peserta serta meningkatnya kesadaran perusahaan dan pekerja dalam membayar iuran.
Alokasi investasi BPJS Ketenagakerjaan tersebar ke berbagai instrumen. Per Juni 2025, penempatan di deposito mencapai Rp 144,55 triliun, obligasi Rp 592,77 triliun, saham Rp 61,71 triliun, dan reksadana Rp 35,58 triliun. Strategi investasi yang diterapkan adalah Liability Driven Investing untuk memastikan ketersediaan dana memenuhi kewajiban.
Menghadapi penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia menjadi 5,25%, BPJS Ketenagakerjaan tetap menerapkan strategi Liability Driven Investing. Pengelolaan investasi dilakukan secara aktif dan dinamis melalui pendekatan Dynamic Asset Allocation, dengan fokus pada imbal hasil optimal, likuiditas, solvabilitas, dan tata kelola yang baik.
Boy Tanjung memperkirakan hasil investasi BPJS Ketenagakerjaan kemungkinan mencapai Rp 58 triliun - Rp 59 triliun hingga akhir tahun ini. Meskipun demikian, target *Rp 61,24 triliun masih mungkin tercapai jika direksi BPJS Ketenagakerjaan berani mengambil langkah strategis dan upaya lebih dalam mengelola investasi. (Fahri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar